Rabu, 25 Maret 2015

Mengenal Sosok Remaja Muslimah

Seorang gadis remaja, bagi kafilah-kafilah gurun padang pasir bagaikan ‘seekor rusa kecil’. Sedangkan bagi bangsa Jepang, ia laksana ‘sekuntum bunga sakura yang sedang merekah’. Wow…, indah bukan?????
Keindahan bola mata dan bibirnya seindah pancaran keindahan batu permata dan batu safir. Kata-katanya mampu menghembuskan kesejukan pagi hari di musim semi. Senyumnya bagaikan kemegahan sinaran matahari. Dan jalannya pun laksana barisan bidadari.
Gadis remaja, seperti ia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang terindah di dunia ini. Dialah penjelmaan kecantikan bunga-bunga yang bermekaran di atas muka bumi.
Tidak seorang pun pernah berkata sejujur seperti ia berbisik di telinga kekasihnya bahwa kekasihnya itu begitu luar biasa.
Gadis remaja adalah secercah kesan, sepercik keilahian yang diberikan Tuhan kepada kita sebagai gambaran hal-hal yang akan datang. Dia tak begitu berdaya dan rapuh, belum menjelma menjadi wanita perkasa (bijaksana).
Tuhan banyak memberikan anugerah kepadanya, dan banyak pula yang mengharapkan dan mengimpikan kebaikan mengalir dari dirinya. Tak ada makhluk lain yang diinginkan seperti menginginkan dirinya. Dia kan menjadi pasangan hidup bagi laki-laki dan ibu dari anak-anaknya.
Nah, begitulah gambaran tentang sosok kamu para remaja muslimah. Bangga bukan? Menjadi seorang perempuan? So, biar kamu-kamu semua bisa menjadi sosok muslimah cantik lahir batin, maka kamu kudu banyak tahu mengenal sosok dirimu dan apa yang kudu kamu lakuin dalam mengisi masa remajamu.
Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri. Seringkali di usia remaja ini kamu bingung untuk memilih arah tujuan. Akhirnya kamu pun senang sekali mencari berbagai bentuk perhatian dari banyak orang dengan perilaku yang nyeleneh, aneh, dan senang jika diliatin serta dikenal banyak orang. Suka dipuji dan berambisi menjadi yang terkeren dan terbeken.
Hal seperti ini masih dalam tahap wajar, namun jika tidak diimbangi oleh kepribadian serta keimanan yang kuat, seringkali kamu menjadi terpedaya hingga lupa diri karena nafsu yang mendominasi perilakumu.
Usia remaja seperti kamu sudah tidak bisa dikatakan anak-anak lagi, tapi juga belum pantas disebut dewasa, yakh… masih Manusia ½ Dewa…sa.
Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan. Para remaja seusia kamu tidak perlu dipusingkan dengan permasalahan hidup. Nggak repot ngurusin keamanan Negara, politik, ekonomi, dan tetek bengek lainnya. Kebebasan adalah hal yang kamu inginkan.
Begitukah???
Kebebasan apa yang umumnya kamu tuntut dari para orang dewasa dan lingkungan sekitarmu?
•Kebebasan berkarya
•Kebebasan mengungkapkan pendapat atau kehendak
•Kebebasan mengekspresikan kemampuan dan bakat
•Kebebasan melakukan ini-itu tanpa memandang efek positif dan negative (yang penting happy).
Sah-sah saja mengimpikan kebebasan. Tapi bebas dan bertanggung-jawab serta bermoral adalah syarat yang kudu kamu penuhi sebelumnya. Begitulah aturan mainnya. Karena kita adalah manusia yang memiliki aturan main, yakni tanggung-jawab dan moralitas.
Seringkali aturan main ini tidak diterima oleh remaja seumuran kamu, alias nggak ada dalam ‘kamus ABG’ masa kini yang mengharapkan kebebasan tanpa ikatan dan aturan, apalagi moralitas dan tanggung-jawab. Di sinilah awalnya penyelewengan dalam memaknai kalimat ‘bebas’.
Di era sekarang ini remaja muslimah menjadi incaran utama yang paling empuk oleh raksasa bisnis, seperti media dan produk. Oleh karena itu, hendaklah kamu selalu menanamkan sikap waspada dan menanamkan keimanan yang kokoh. Karena hal-hal seperti itu lebih banyak memberikan kesempatan untuk berbuat kemungkaran dan menjauhkan diri dari mengingat Tuhan.
Namun, di sisi lain, kita acungkan jempol bagi remaja yang aktif dalam kegiatan Masjid, menghadiri majelis ta’lim, dan rutinitas kerohanian lainnya.
Remaja muslimah adalah generasi penerus, pendidik masa depan. Oleh karena itu jagalah fisik dan rohanimu, pikiran dan akhlakmu sebaik mungkin. Kamu bisa menjadi remaja muslimah yang lincah, kreatif, produktif, dan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekelilingmu, bahkan bagi agama dan negaramu.

Copy Paste dari >Kang Afandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar